Sedekah tidak sama dengan matematika, bisa ditambah, dikurangi, dibagi bahkan dikali. Karena sedekah itu berlimpah dan berkali lipat kepada kita.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam berfirman:
قُلۡ إِنَّ رَبِّي يَبۡسُطُ ٱلرِّزۡقَ لِمَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦ وَيَقۡدِرُ لَهُۥۚ وَمَآ أَنفَقۡتُم مِّن شَيۡءٖ فَهُوَ يُخۡلِفُهُۥۖ وَهُوَ خَيۡرُ ٱلرَّٰزِقِينَ
“Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya” (QS. Saba’ :39)
Dalam Firman yang lain:
فَأَمَّا مَنۡ أَعۡطَىٰ وَٱتَّقَىٰ وَصَدَّقَ بِٱلۡحُسۡنَىٰ فَسَنُيَسِّرُهُۥ لِلۡيُسۡرَىٰ
Maka barangsiapa memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan (adanya pahala) yang terbaik (Surga), maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan (kebahagiaan). [QS. al-Lail: 5-7]
Dalam Tafsir ayat ke 7 dari surat Lail: orang yang berinfak kemudian meyakini bahwasanya Allah akan memberikan balasan berupa ganti di dunia dan ganjaran pahala di akhirat, maka Allah akan mudahkan urusan-urusannya (Tafsir As-Sa’di hal 926).
Demikianlah yang dialami oleh banyak orang dalam kehidupan nyata. Orang yang sering membantu orang lain maka urusannya pasti dimudahkan oleh Allah. Dengan syarat dia membantu bukan karena riya’, bukan karena ingin dipuji, tetapi karena Allah semata. Di dunia akan dimudahkan menuju kebaikan-kebaikan dan di akhirat dimudahkan menuju surga (Tafsir Ibnu Katsir 8/404)